Beranda » Rudud/Bantahan » Menyingkap Syubhat Batil “Salafiyin hanya Pandai Mentahdzir”

Menyingkap Syubhat Batil “Salafiyin hanya Pandai Mentahdzir”

Pembaca yang di rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,Musuh-musuh dakwah akan senantiasa terus berupaya memalingkan Manusia dari Alhaq dan Ahlul Haq berbagai upaya dan cara mereka lakukan demi tercapainya satu tujuan yaitu memalingkan Manusia dan menyesatkan mereka dari jalan kebenaran,Sunatullah dan akan terus berlangsung hingga hari kiamat nanti,upaya-upaya memalingkan Anak Adam dari jalan kebenaran mereka lakukan baik dengan cara sembunyi-sembunyi atau dengan terang-terangan,perangkap mereka lakukan dengan dua cara baik melalui pintu  Syubhat  maupun syahwat,

postingan ini hanya sedikit mengupas satu syubhat batil yang di sampaikan di khalayak umum (di sadari ataupun tidak dia sudah mengkaburkan dan memalingkan umat dari jalan Kebenaran) dengan tuduhan,tidaklah Berada pada Salafiyyin kecuali hanya ada Tahdzir Mentahdzir,Alhamdulillah Syubhat ini telah di Bantah oleh Dua Masyaikh Ahlussunnah wal Jama’ah yaitu Syaikh Ahmad bin Umar Bazmul dan Syaikh Hani bin Salim Buraik Hafizhahumullah.

Berikut Syubhat yang di sampaikan di khalayak umum dan juga bantahan atas Syubhat Batil tersebut

Syubhat:

“Kemudian hal yang bertentangan dengan ilmu dan tidak menghormati menghargai para ulama,seorang mengambil satu bagian dari ilmu kemudian dia menggugurkan yang lainnya,dia gugurkan yang lainnya, iya.Nah ini termasuk aneh bin ajaib memang, terlihat pada sebagian penuntut ilmu.Masya Allah kalau masuk di dalam bab tahdzir mentahdzir, sikap terhadap ahlul bid’ah atau baca buku tentang itu masya Allah, iya, semangat sekali untuk hadir. Kita tidak meragukan bahwa mentahdzir ahlul bid’ah itu adalah bagian yang pokok dari agama kita ahlussunnah,iya dari ushul ahli sunnah TAPI harus dipahami bahwa para ulama ahlissunnah menekankan pembahasan akidah di seluruh cabangnya bukan di satu masalah saja,iya.
ia hanya ambil di satu masalah setelah itu masalah yang lainnya dia gugurkan, iya, dia tidak pelajari masalah yang lainnya.Gak pernah dia pelajari tafsir Al Qur’an, tidak pula dia menghormati mempelajari ilmu fiqih, iya.Tidak pula dia menghormati mempelajari apa namanya ilmu akidah secara umum. Dia mengambil satu bab saja, meninggalkan bab yang lainnya, nah ini bukan orang yang mengagungkan ilmu dan mengagungkan para ulama. Itu bertentangan dengan konsekwensi ilmu dan bertentangan dengan jalan para ulama.”

Jawaban:

“KAMI AKAN TERUS MENTAHDZIR”

(Faidah dari Syaikh Hani bin Salim Buraik Hafizhahulloh)

Jangan mencela ahlul haq yang terus menjelaskan dan mentahdzir. Karena memang kebatilan itu terus menerus dilancarkan dan ditebarkan. Maka para da’i al-haq harus tampil tegak membela al-haq, tidak akan merugikan mereka orang-orang yang menghinakan mereka.

Maka jika ada yang mengatakan, “Berhentilah dari mentahdzir, jangan menyibukkan umat dengan tahdzir-tahdzir. Cara ini sudah usang, kita sudah bosan dengannya. Kalian telah menyibukkan umat dengan tahdzir. Tidak ada pada kalian kecuali tahdzir.”

Padahal demi Allah, jika diteliti tidak ada yang menegakkan durus kecuali ahlus sunnah, tidaklah memberikan pengajaran ilmu (taklim) kecuali ahlus sunnah,tidak ada yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar kecuali ahlus sunnah, tidak ada yang menunaikan tanggung jawab masyarakat kecuali ahlus sunnah. Bagaimana mereka bisa mengatakan kepada ahlus sunnah, “Tidak ada pada kalian kecuali tahdzir.” Sungguh mereka telah berdusta.

Benar,tahdzir ada pada kami.Tahdzir merupakan bagian dari manhaj kami (ahlus sunnah),dan manhaj kami tidak terbatas pada tahdzir saja.

Maka ucapan terhadap ahlus sunnah, “Tidak ada pada kalian kecuali tahdzir.Tidak ada pada kalian kecuali celaan.” demi Allah ini adalah cara-cara kaum hizbiyyin dalam upaya mereka menjauhkan umat dari ahlus sunnah di setiap tempat dan di setiap negeri!!
Kalau ada seorang salafy mengucapkan kata-kata seperti di atas terhadap saudaranya salafy,niscaya kita meragukan kesalafiyahannya!!

Sungguh durus, taklim, fiqh, tauhid, aqidah, dan seterusnya maka kalian tidak akan mendapatinya kecuali pada ahlus sunnah salafiyyin.dan kita  tegaskan bahwa, Tahdzir merupakan bagian dari manhaj kita (ahlus sunnah),dan manhaj kita tidak terbatas pada tahdzir saja.Dan selama kita hidup, kita tidak akan meninggalkan tahdzir. Jika ada yang hendak menghasut, “kamu akan terus-terusan mentahdzir?” kita jawab: Ya, kita akan mentahdzir,dan akan terus mentahdzir. Dengan cara inilah agama terjaga.

Perhatikan kalimat Lailaha illallah, padanya ada nafi dan itsbat. Demikianlah agama ini tidak tegak kecuali dengan cara pembelaan terhadapnya, menjaganya, dan menghilangkan berbagai kotoran darinya. Adapun jika ada orang yang mau hanya berjalan begitu saja, maka cara ini akan memunculkan orang-orang yang mumayyi’ (lembek) tidak menegakkan sunnah dan tidak pula membantah bid’ah.

Sungguh kita sering terganggu dengan adanya orang-orang mukhadzdzil seperti ini. tidak jarang orang-orang tersebut dari barisan kita, atau dinisbahkan kepada kita.Siapa yang bergembira dan menjadi kuat dengan ucapan orang-orang tersebut? Para hizbiyyin, ahlul bid’ah, dan orang-orang menyimpang yang bergembira. Perhatikan ucapan orang-orang tersebut, “Lihat si fulan bijak, tidak seperti mereka.” atau “Perhatikan si fulan, ini baru salafy sejati.” Siapa si  fulan yang ia puji tersebut? Yang ia puji itu ternyata hizbi, atau sufi, atau sekuler, atau liberalis.

(faidah yang aku catat dari pelajaran al-Muhimmat al-Awwaliyah fi al-Muqaddimat al-Fiqhiyyah bersama asy-Syaikh Hani bin Braik, Dhuha Kamis 22 Syawwal 1434 H/29 Agustus 2013 M. Semoga bermanfaat bagi semua)

Untuk Selengkapnya silahkan kunjungi link di bawah ini

http://dammajhabibah.net/2013/08/29/permata-faidah-dari-dauroh-asatidzah-ix-1434-h-7/

Untuk Jawaban yang lain nya tafadhal kunjungi link berikut

http://www.dammajhabibah.net/2013/11/17/bantahan-syubhat-bahwa-salafiyyin-tidak-memiliki-perhatian-kecuali-mengkritik/

Tinggalkan komentar